Cari Blog Ini

Minggu, 20 Oktober 2013

Jodoh Pasti Bertemu. . .


Lagi-lagi aku menangis. Lagi-lagi kubuang air mataku ini untuk menangisi ulahmu yang tak ada habisnya. Lagi-lagi kau menyayat hatiku.

Tanpa sengaja kubaca pesan singkatmu dengan seorang wanita yang aku tak tau siapa. Pesan yang cukup Intens untuk dua orang yang baru saja saling mengenal menurutku. Tentu saja aku terbakar cemburu ketika melihatnya. Kita sangat dekat, walaupun tak ada status diantara kita. Dan tentu saja aku tak ingin kau didekati oleh wanita lain selain aku; aku tak mau kehilanganmu.


Hari itu kau datang padaku, meminta maaf atas apa yang terjadi dan menjelaskan semuanya. Bahwa dia hanya teman biasa, tidak lebih. Pesan singkat yang kubaca hanya pesan biasa untuk seorang teman. Dan lagi-lagi aku percaya semua kata-katamu. Aku kembali tenang dan merasa kami masih dan akan tetap baik-baik saja.

Tunggu, kami? Siapa yang disebut kami disini? Tak pernah ada penyatuan, tak pernah ada ikatan, tak pernah ada hubungan. Yang ada hanya dua orang bodoh yang membuang-buang waktu,tenaga,perasaan untuk sebuah hubungan yang tak jelas. Jangan kalian kira aku bahagia dan puas dengan keadaaan. Tidak, aku juga bisa berontak.

Dihari yang sama saat kau menjelaskan apa yang terjadi denganmu dan wanita yang ada di pesan singkatmu itu, aku kembali mempertanyakan kami,kita, aku dan kau. Aku memang berwatak bawel dan tak bisa pasrah dengan keadaan. Hal itu yang selalu menjadi alasanmu meragu padaku.

Lagi-lagi kau menjelaskan secara perlahan apa yang kau alami, situasimu yang sangat sulit untuk memilih. Kau baru beberapa minggu putus dengan kekasihmu, dan kau langsung memperkenalkanku sebagai kasih barumu? Kau akan sangat jahat jika melakukan itu. Tapi memang kenyataannya begitu bukan? Aku benci kemunafikanmu, acting yang  seolah kau pria yang sangat baik. Aku hampir meledak, namun dengan tatapan tajammu itu kau bungkam aku.  Kau genggam jemariku sembari meminta pemaklumanku.  Dan untuk kesekian kalinya aku membisu.

Ku akui waktu kita memang tidak tepat. Namun aku tak bisa selamanya menunggu bukan? Aku sudah lelah sekian lama kau sembunyikan. Setelah kau dan kekasihmu berakhir , apa lagi alasanmu untuk menyembunyikanku? Kau tak tau bagaimana rasanya menjadi penghalang hubungan orang lain, aku tak pernah menginginkannya. Sejujurnya aku juga merasa bersalah saat kau mengatakan kau putus dengan kekasihmu karena aku. Aku terlihat sangat jahat, padahal aku tak pernah sedikitpun memintamu melakukannya. Ya, andai aku yang jadi kekasihmu itu, aku akan sangat membenci aku. Bahkan ingin kutampar wajah perempuan itu karena merebut kekasihku. Bayangkan wanita yang disakiti itu aku. Arrrgghhh. .  dan lagi-lagi aku luluh, memaklumi semuanya. Aku mengorbankan diriku lagi untuk tetap menunggu hingga situasi tepat, masih tetap disembunyikan.

Saat aku dan kau tengah bersitegang membicarakan masalah ini ditengah ricuhnya ruang tunggu di Bioskop duapuluh satu, operator bioskop memutarkan lagu Afgan berjudul Jodoh Pasti Bertemu yang akhirnya mengalun keseluruh bioskop. Dengan lebut tangan kirimu menggenggam jemariku dan tangan kananmu membelai kepalaku sambil berbisik.

“diamlah sebentar, dengarkan lagunya. Resapi lirik didalamnya.”

Aku mengangguk pelan, mendengarkan lagu yang belum pernah kudengarkan sebelumnya itu. Larut dalam setiap liriknya, berusaha tetap fokus mendengarkan ditengah ramainya orang disekitar.

Lagu selesai dimainkan. Aku terdiam. Lirik didalam lagunya seolah menikam, penulis lagunya seolah sangat mengerti apa yang terjadi, dan memberikan solusi untuk mereka yang masih setia menunggu sesuatu yang tak pasti. Sama seperti yang ku alami, dan sekarang akhirnya aku mengerti.

“Sudah selesai? Kurasa itu cukup untuk membuatmu tenang dan mengerti, dan tidak akan bersikap kekanakan seperti ini lagi.”

Siang itu , satu lagu lagi menjadi playlist disetiap tidurku, menjadi satu lagu kenangan atas dirinya yang tak mungkin ku lupa saat lagu itu terngiang ditelingaku,  sebuah  inspirasi untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, termasuk jodoh. Sekeras apapun memaksakan, dua orang yang tak berjodoh tak akan mungkin bersatu. Dan jika memang berjodoh, tanpa ditunggupun dia akan datang. Berhentilah mengharapkan seseorang untuk hadir disismu, janji Tuhan akan pendamping itu pasti, cukup pantaskan diri untuk dia Jodohmu nanti.

Ku tau tak mudah, menjadi yang kau pinta. .
Ku pasrahkan hatiku. .
Takdir kan menjawabnya. .
Jika aku bukan jalanmu, ku berhenti mengharapkanmu. .
Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan memilikimu. .
Jodoh Pasti Bertemu. . . (Afgan- Jodoh Pasti Bertemu)


Dari wanita simpananmu, yang menginkan berjodoh denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar