Cari Blog Ini

Minggu, 09 November 2014

Ditinggal saat lagi cinta-cintanya

'Ditinggal pergi saat lagi cinta-cintanya' hal lucu dan tabu yang dulunya selalu kutertawakan.
Kenapa harus pergi saat ada orang yang begitu tulusnya mencintai kita?
Bukankah tak ada hal yang lebih menyenangkan selain dicintai dengan begitu dalam oleh pasangan kita?
Untuk apa berpaling dan mengakhiri kisah yang adem ayem tanpa masalah.

Kolot. Aku terlalu polos dan belum tahu apa-apa mengenai cinta.
Yang ku tahu cinta itu indah.
Dua orang saling menyayangi jika tak ada masalah berarti akan tetap bersama. Kalaupun ada masalah besar, akan diselesaikan bersama hingga menemukan titik terang.
Tak ada tuh yang namanya pergi disaat cinta-cintanya.

Dan untuk kesekian kalinya, kepolosanku ini membawaku pada petakaku sendiri. Lagi, kukuhku pada penilaianku sendiri membawaku pada tangis.

Iya, dia yang kucintai setulus hati akhirnya pergi tanpa alasan yang pasti.
Membuatku terpaksa melepaskan disaat aku sedang menggenggam erat.
Perlahan jarang terdengar kabar, lalu lambat laun menghilang. Mengurangi intensitas pertemuan denganku, hingga membiarkanku benar-benar sendiri.
Meninggalkanku disaat aku lagi cinta-cintanya.

Tetapi salahkah jika percaya mereka yang mencintai pasangannya akan dicintai dengan kadar yang sama?
Egoiskah jika yakin bahwa cinta yang hampir pudar masih bisa dipertahankan dan akan kembali bersinar?
Bodohkah jika mengharap ketulusan akan membuat ia tidak pergi?

Ahh sudahlah, sekeras apapun aku menggenggam nyatanya sekeras itu pula kau berusaha untuk melepaskan.
Buat apa berjuang mengingatkan masalalu bersamamu,namun kau melupakannya dan berlalu begitu saja.
Untuk apa tulus mencintaimu, namun kau tak pernah mau tahu.

Untukmu yang meninggalkanku disaat aku lagi cinta-cintanya,
Semoga tak kau rasakan sakitnya ditinggalkan saat kau menaruh begitu banyak harapan.
Semoga kau lebih bisa menggunakan hatimu untuk berpikir dan merasa.
Semoga kau bisa menghargai arti ketulusan.
Semoga kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu, lebih dari aku.
Dan semoga suatu saat nanti kau merindukan betapa aku mempertahankanmu, tetapi aku sudah tak sebodoh itu.

Rabu, 06 Agustus 2014

Serpihan kata

Untukmu yang semakin menjauh..

Rindu.
Ya, aku sangat merindukan sosokmu. Aku rindu senyumanmu, tingkah lakumu, saat saat bersamamu, dan kalimat kalimat lucu dalam blackberry messenger yang kau kirimkan setiap harinya padaku.

Aku rindu caramu merajuk jika aku terlambat membalas chat mu. Tingkah konyolmu rela begadang dan bertaruh hanya demi tim kesayanganmu bertanding sepak bola.

Aku rindu ucapan selamat malam dan selamat pagi dengan emot alay yang selalu kau kirimkan.

Aku rindu chat singkatmu untuk sekedar mengingatkanku sholat.

Aku rindu berdebat denganmu hanya karna aku menyukai Lionel Messi dan kau sangat mendukung tim rivalnya, Jerman.

Aku rindu tatapan tajammu yang menatapku dari kejauhan saat tak kuhiraukan sosokmu.

Aku rindu bercanda denganmu menertawakan hal hal kecil yang kita alami.

Aku rindu berbagi kisah, rahasia, beban bersamamu.

Dan masih banyak kerinduanku atas sosokmu yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Memang segala sesuatu yang ada didunia ini hanya sementara. Termasuk kebersamaan bersamamu.
Aku tak tahu apa yang telah mengubahmu, apa yang telah menjauhkanmu, apa yang telah membuatmu seperti ini.

Seseorang yang baru?
Mungkin.

Aku yakin saat ini pasti ada orang lain yang mengisi hari-harimu.
Ya, dia yang namanya kini menjadi chat teratas dihandphonemu.
Menemanimu mengobrol disela-sela waktumu bekerja.
Pikirkan saja, mana mungkin orang sepertimu betah sendirian tanpa ada lawan dalam obrolan santai di blackberry messenger mu.
Aku mengenal sosokmu, dan aku yakin kamu memang berubah untuk menjauh.

Aku sadar sosok sepertimu mana mau menjadi temanku.
Seorang wanita yang tak punya apapun untuk dibanggakan.
Sangat jauh dari apa yang kamu inginkan.

Lambat laun aku terbiasa memendam semua rasa sakit ditinggal tanpa alasan seperti ini.
Aku sudah kebal jika chat dariku tak kau gubris, atau kau anggurkan berjam jam lalu kau baca tanpa kau balas.

Padahal ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu tentang hidupku yang terlalu banyak berubah.
Banyak tragedi yang terjadi padaku yang tak bisa kusimpan sendiri.
Dan ya, aku memerlukanmu, aku perlu support darimu.
Namun sepertinya kau terlalu sibuk dengan hidupmu dan telah menarohku dibarisan belakang.
Apapun masalahku, bebanku, deritaku, kau tak tahu menahu.

Untukmu yang tak hentinya ku rindukan.
Dalam diamku aku selalu mencari sosokmu.
Membuka akun sosial mediamu sepertinya sudah menjadi aktivitas rutinku.
History percakapan masalalu denganmu di blackberry messengerku menjadi pengantar tidur disetiap malamku.
Aku mempertahankan setiap kenangan bersamamu agar kiranya berkurang rasa sakit atas pengabaian tanpa sebab ini.

Bodoh? Tentu saja.
Buat apa menangisi orang yang tak pernah memperdulikanmu?
Untuk apa 5 kali dalam sehari kamu menyebut namanya disetiap akhir sholatmu, sedangkan tak sekalipun ia mendoakanmu?
Tapi inilah hati.
Sebanyak apapun logika mematahkan, ia tetap kukuh.
Seberapa keras kamu mencoba melepaskan, sekeras itulah aku akan menggenggam.
Karna satu yang aku yakini, ketulusan akan berbuah manis, hanya menunggu waktu. Bersabarlah.

Sabtu, 12 April 2014

13 April

Sesak seketika menyelimutiku saat kulihat tanggal di handphoneku yg menunjukkan tanggal 13 april.
Aku yang maniak 13 dan selalu berharap 13 menjadi hari keberuntunganku membuat pengecualian pada hari ini.
Ralat,hanya dari tanggal 13 di tahun ini.
Dalam sekejap kenangan yang kukubur dalam-dalam itu muncul dan memenuhi isi otakku.
Mengacaukan perasaanku dan mengalahkan pikiran rasionalku.
Kenangan itu membuatku membisu.
Ku akui,perasaan mudah menguap dan berganti.

Jumat, 14 Februari 2014

From Hospital with love

Ketika itu kamis tengah malam, mataku sudah hampir tertutup tak tahan menahan kantuk.
Sudah 2 jam lamanya aku duduk dibangku putih ruang gawat darurat rumah sakit ini.
Menunggu keputusan dokter untuk memindahkan keponakanku yang terbaring lemah ke ruang perawatan.
Tak ada rasa nyaman sedikitpun berada disini.
Bunyi ambulance berulang kali terngiang.
Pasien datang silih berganti.
Rumah sakit ini ramai sekali, manusia sepertinya suka untuk sakit.
Mereka hobi untuk memperbanyak pekerjaan dokter yang sedari tadi terlihat tampak lelah.
Akhirnya kami pindah keruang perawatan.

Kamis, 16 Januari 2014

Sepucuk kata untuk kenangan

Untuk seseorang yang menganggap aku telah melupakannya. .
Alasanku menyukai tanggal 13 karena pada tanggal itu kita merayakan ulang tahun bersama. Ulang tahun kita berada pada bulan yang sama dan hanya terpaut beberapa hari. Bersama kita membuat keputusan untuk merayakan ulang tahun bersama setiap tanggal 13. Kita bertemu, makan malam bersama, saling bertukar hadiah dan berbicara tentang apa yang telah kita lewatkan selama beberapa bulan kita tidak bertemu.
Aku ingat semuanya.
Aku tidak melupakannya.
Memang aku berusaha tidak menunjukkannya. Aku diam tapi aku mengingatnya.
Aku kecewa melihat semua kicauan disosial mediamu yang mengatakan bahwa aku telah berubah. Aku menjadi sesosok wanita yang kejam dan jahat dimatamu. Aku melupakanmu semudah mengucapkan kata melupakan.

Selasa, 31 Desember 2013

Goodbye 2013

2014 tinggal menghitung jam,setelahnya kita akan melangkah ketahun yang baru.
Tahun yang baru,kehidupan yang baru,semangat yang baru.

Melangkah kedepan berarti kita meninggalkan yang lama.
Entah kenapa jika membicarakan ini ada sedikit sesak yang aku tak mengerti.
Mungkinkah aku tak bisa mengikhlaskan masalalu untuk pergi?

Bukan begitu.
Hanya saja ada segudang cerita di tahun ini.
Canda,tangis,tawa.
Pertemuan,perpisahan.
penyatuan,perpecahan.
Menemukan,Melepaskan.
Bahagia,terluka.
Terlalu cinta, benci tiada tara.
Dan masih banyak cerita lainnya.

Diantara semuanya momen yang kalian lewati tahun ini,tentu ada yang paling diingat bukan?
Aku juga, itu ketika 229 hari yang lalu.
Ulang tahun ke 17ku.

Hari itu semua terasa sempurna.
Aku sangat bahagia.
Meski tanpa keluarga,aku tetap merayakan ulang tahunku tanpa kurang kasih sayang sedikitpun.
Semua berkat mereka.
Ya, mereka.
Orang yang selalu ada disini, membantuku berdiri saat aku sendiri, mereka yang membuat hari ulang tahunku tetap utuh tanpa kurang perhatian sedikitpun.

Siapa mereka? Mereka adalah 2 bagian yang berbeda sisi, yang satu berasal dari masalalu hingga sekarang dan masa depan, dan masa sekarang hingga masa depan. Semoga.
Tak peduli keadaan apa yang terjadi saat ini atau nanti, pandangan dan penilaianku terhadap kalian akan tetap sama.
Kalian akan tetap berarti.

Sebenarnya tak ada pesta mewah atau kado jutaan rupiah dihari itu.
Cukup kejutan kecil, yang mampu membuatku menangis dihari itu.
Jam dua belas tepat, 4 orang yang berarti bagiku datang.
Mengetok pintu kamar kosku saat aku hampir terlelap.
Mereka datang membawa sebuah kue ulang tahun lengkap dengan lilin yang menyala.
Dan yang paling spesial,itu buatan tangan mereka.
Pengorbanan atas waktu serta jarak yang ditempuh untuk sampai ketempatku itulah yang membuatku merasa bahwa mereka tidak hanya sekedar teman. Mereka lebih dari itu.

Lalu keesokannya, saat lelah menghadapi kuliah dan banyak kejutan lainnya dikampus sebuah surat kecil yang terbuat dari tissu disertai lilin dan kue ulang tahun tergantung di knop pintu kos ku.
Keluarga keduaku datang kesini,ingin merayakan ulang tahun denganku.
Tapi aku tak menyadari dan tak hadir di acara yang mereka buat untukku sendiri.
Aku tahu,aku sangat jahat dan kata maaf saja tidak cukup.
Membujuk mereka bukanlah hal yang mudah,tapi syukurlah mereka mampu memahami dan membukakan pintu maaf.
Akhirnya, kejutan kecil itu berlangsung dengan lancar.

Aku sangat terharu atas perjuangan mereka dan keikhlasan mereka untuk mau merayakan momen ulang tahunku.

Bagaimana? Terlalu manis untuk ditinggalkan bukan?
Itulah yang membuatku terasa berat untuk meninggalkan 2013.
Tapi toh tak ada yang sanggup untuk menghentikan atau mundur walau sedetik.

Pada akhirnya semuanya ditutup dan disimpan ditahun ini.
Suka atau tidak suka.
Mau atau tidak mau.
Yang kita bisa berharap yang terbaik akan terjadi ditahun mendatang.

Berharap momen indah yg terjadi ditahun ini akan terjadi lagi ditahun depan.
Berharap semua yang sudah baik akan lebih baik lagi kedepannya.
Berharap apa yang telah kita cari namun tak kita temui ditahun ini akan kita dapati ditahun depan.
Dan yang terpenting, Berharap Tuhan akan berbaik hati memberikan umur agar kita bisa mengucapkan Selamat Tahun Baru lagi di tahun depan.

Namun pengharapan tanpa usaha tetap saja berakhir dengan nol.
Berusahalah mewujudkan harapan,agar tercipta kenangan yang tak mudah dilupakan.

HAPPY NEW YEAR 2014 :D

Kamis, 26 Desember 2013

Melupakan Masa Lalu

Masa lalu.
Hmmm... setiap orang pasti memilikinya.
Entah itu baik untuk diingat, maupun ingin dibuang dari ingatan.
Semua orang memiliki kisah di masa lalunya masing-masing.

Jika itu hal yang indah, kita pasti ingin sekali mengulang dan kembali ke masa itu.

Namun jika itu hal yang buruk? Rasanya ingin menghapus dan berpura-pura tidak mengalaminya.

Tapi masa lalu tetaplah masa lalu.
Indah atau tidak, ia tetap telah berlalu.
Diinginkan atau tidak, masa lalu itu tetap ada dan tidak bisa dihapus.

Masa lalu menjadi bagian dari sebuah perjalanan hidup.
Seburuk apapun, ia memberikan warna dan kesan serta pelajaran tersendiri bagi yang mengalaminya.

Aku juga memiliki masa lalu. Dan ada sepenggal kisah disana yang ingin kupotong lalu kubuang agar tidak menodai masa laluku yang sudah bagus.

Sekeras kerasnya aku ingin membuang dan melupakannya, masa lalu itu malah semakin diingat. Menjadi teror yang bisa memasuki pikiran kapan saja.

Berbagai cara kulakukan agar aku bisa melupakan masa lalu.
Mulai dari mengubur, menyingkirkan semua benda yang berhubungan dengan masa lalu itu, sampai pura-pura seakan peristiwa itu tak pernah terjadi.
Tapi percuma. Pada kenyataannya, masalalu itu selalu ada jika aku melirik kebelakang.

Ya,hanya jika melihat kebelakang.
Jika kita melihat kedepan, kita tak akan menemui masa lalu itu.

Dari situ aku belajar bahwa seburuk apapun masa lalumu, tidak menentukan bagaimana masa depanmu.
Jika masa lalumu buruk, bukan berarti masa depanmu juga akan buruk.
Itu semua bagaimana cara kita menjalaninya. Apakah lebih bagus, atau kita masih akan terjatuh pada lubang yang sama.

Aku yang selalu ingin melupakan masa lalu akhirnya sadar.
Masa lalu itu tidak bisa dilupakan.
Ia ibaratkan kertas putih yang terkena tinta permanen.
Tidak bisa dihapus, tidak bisa diperbaiki.
Yang sudah terjadi biarlah terjadi.
Perbaiki apa yang nantinya 'akan' terjadi, agar masa depan yang nantinya juga menjadi bagian dari masalalu tak akan kau sesali.

People can come and go, but Memories will stay forever~

Rabu, 27 November 2013

Right now

Hai, sudah lama rasanya tak menceritakan tentangku dan dia. Bagaimana kelanjutan kami sekarang? Apakah aku masih menjari orang yang terus tersakiti? Bagaimana kabar ia dan pacar barunya? Baiklah, aku akan menceritakan apa yang terjadi saat ini. . .

Keadaan sudah jauh lebih baik saat ini. Ia hidup bahagia dengan kekasihya yang baru . Mereka sangat mesra, semoga saja mereka langgeng dan berlangsung lama. Semoga saja mereka berakhir bahagia, tak berakhir nista sepertiku. Dalan diamku, aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian :)

Lalu bagaimana denganku? Aku masih sendiri.
Sendiri bukan berarti sepi.
Dikesendirianku ini aku sangat bahagia.
Bahkan tak sedikitpun niat untuk mencari seorang pengganti.
Aku nyaman dengan keadaan seperti ini.

Aku banyak belajar dari kesalahanku dulu.
Belajar mengikhlaskan,merelakan,mencari kehidupan yang lebih baik.

Beberapa bulan kegalauanku membawaku lebih mendalami agama. Ya, mengisi duka dengan mendekatkan diri pada Tuhan membuat jiwa menjadi tenang. Aku mendapat banyak pencerahan.

Bahwa sesungguhnya diagamaku tak diizinkan dua orang yg bukan muhrimnya untuk berpacaran dengan alasan apapun. Secara terang-terangan agamaku melarang. Hal yg selama ini kuanggap spele,ternyata dosa besar.

Lalu tentang keinginanku mendapatkan pacar yg soleh dan mampu membimbingku menjadi wanita solehah. Ternyata mustahik ada pria seperti itu. Karena pria soleh tak akan mau mengajak wanita yg dicintainya untuk pacaran.

Tapi tak munafik, rasa sayang itu pasti ada. Hingga saat aku menulis inipun hatiku masih terpaut pada Dia. Aku terkadang masih memikirkan dirinya.
Dosakah jika masih mencintai mantan pacar? Bagaimana solusinya sedangkan dalam islam pacaran itu dilarang?

Cintailah dalam diam dan doa.
Hal itu tidak dilarang.
Tuhan memang menciptakan manusia untuk memiliki cinta. Tinggal bagaimana mereka mengekspresikan cintanya itu. Apakah dengan cara yg dilarang Tuhan, atau sebaliknya?

Sungguh,mencintai dalam diam itu asik.
Kau tak perlu merasa rugi karena auratmu dapat dinikmati hanya dengan gombal dan status pacaran.
Kau tak perlu menambah dosa dengan melanggar peraturan Tuhan.
Kau hanya perlu diam dan mendoakan.
Sisanya biarkan Tuhan yg mengatur rencana.
Tak perlu khawatir cintamu rak tersampaikan.
Tuhan punya caranya sendiri untuk memilihkanmu pasangan.

Dari hal itu aku mulai menata diri.
Buat apa iri dengan mereka yg pacaran? Sendiri justru jauh lebih mulia.
Tak usah peduli dengan mereka yg terus mengataimu karena kesendirianmu.
Toh kita hidup bukan dari omongan mereka bukan?

Kami telah menemukan jalan kami masing-masing. Bahagia dengan pilihan yg kami ambil,dan menjalani semuanya tanpa mengingat apa yg terjadi sebelumnya.

Namun bukan berarti semuanya telah terkendali.
Sampai saat ini kami bagai dua orang yg tak saling mengenal.
Pura-pura tidak saling kenal tepatnya.
Entah ego siapa yg harus disalahkan disini.
Aku sudah memaafkan semua kesalahannya dan ingin memulai semuanya dari awal lagi,seolah kami baru saja saling mengenal.
Tapi sepertiya sudah tak ada lagi namaku didaftar orang yg ia kenal.
Aku sudah dihapus secara permanen dari memorinya.

Tapi semua itu terserah padanya. Jika itu keinginannya, aku terima.
Mungkin ia sudah tak takut akan dosa.

Yahhh, begitulah keadaan yg terjadi. Memaafkan dan dimaafkan saja sepertinya tak cukup untuk memperbaiki keadaan yang telah porak poranda.
Kurasa cukup disini ceritaku dan Dia yg namanya selalu kusebut dalam doa.
Tak ada lagi pihak yg terluka. Kami sudah menemukan jalan masing-masing.
Meskipun sudah bahagia,saling merelakan dan melepaskan tanpa ada masalah yg berarti. Hubungan yg telah diakhiri akan sangat sulit untuk dibina kembali,walau dimulai dari nol lagi.
Sebaiknya jangan berani memulai jika kau belum siap kehilangan seluruhnya yg kalian bina :)